Free Automatic Backlink Powered by FeedBurner
Protected by Copyscape Web Plagiarism Checker

Rabu, 09 Desember 2009

Fungsi PWM dalam motherboard

Sering kali kita melihat motherboard-motherboard high end menggunakan jumlah PWM yang banyak sekali. Sebenarnya apa itu PWM??

PWM = Pulse Wave Modulation, sebuah rangkaian dalam motherboard yang fungsinya cukup vital karena mengatur kebutuhan daya listirk ke CPU, Memory dan northbridge tergantung letaknya. Terdiri dari 3 komponen penting, mosfet yang jumlahnya 2 buah berfungsi membuka dan menutup arus listrik, 1 buah choke (tempat penyimpanan listrik sementara) dan 1 buah kapasitor yang fungsinya sudah tidak asing lagi yaitu memstabilkan listrik sebelum dilarikan ke CPU, memory dan northbridge.


ilustrasinya:

Ada banyak macam 4 phase,6 phase, 8 phase sampai 12 phase untuk menghitung cara paling mudah adalah dengan menghitung jumlah choke. 1 phase PWM dapat memberikan daya maksimul 30A efektif sekita 15-20A dengan demikian bisa dihitung berapa jumlah phase yang diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan Prosesor kita. Terlalu banyak bisa jadi membuang-buang uang karena biasanya semakin banyak phase power maka harga mobo lebih mahal, terlalu sedikit bisa menimbulkan ketidakstabilan. Pada beberapa mobo dapat menyesuaikan kebutuhan daya sehingga ketika sistem idle tidak seluruh phase bekerja hanya sebagian dan ketika full load baru semua phase bekerja dengan maksimal. Jadi jumlah phase yang banyak bukan berarti lebih bagus karena tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan daya prosesor baik untuk tujuan default atau daya yang dibutuhkan saat OC. Otomatis mobo dengan phase lebih banyak akan memberikan supplay daya lebih maksimal saat prosesor di OC extreme dan inilah salah satu keunggulan mobo high end.

konfigurasinya tiap mobo berbeda-beda antara jumlah mosfert,choke dan kapasitor mulai dari 3,1,1 (3 mosfet dalam 1 choke dan 1 kapasitor), 3,2,1 sampai dengan 3,2,2.

Sebuah prosesor dengan TDP 65w misalnya, dapat berjalan dalam kondisi standart dengan mobo 3 phase PWM namun dengan 3 phase jangan memaksakan prosesor lari lebih kencang karena akan butuh daya yang lebih tinggi. Tapi perlu dilihat juga jenis kapasitornya bila kapasitas kapasitornya bisa lebih baik lagi supply listriknya.

Sebenarnya mana yang paling penting dari 3 komponen itu?? Dilihat dari cara kerjanya dimana mosfet melakukan switch on/off lalu choke menyimpan daya kemudian diteruskan kapasitor yang disalurkan ke prosesor dapat dilihat bahwa kemampuan kapasitor yang baik akan memberikan kestabilan yang tinggi. Pemakaian kapasitor SOLID CAPS selalu menjadi acuan buat para overclocker karena selain mampu memberikan supply listrik yang stabil kapasitor jenis SOLID memiliki daya tahan yang tinggi. Mobo low end hingga mid end OCABLE biasanya mengadopsi SOLID CAPS hanya pada komponen PWM ini sehingga tidak semua kapasitor pada mobo menggunakan SOLID CAPS, sebab PWM ini merupakan bagian vital dalam overclock dengan model seperti ini harga mobo bisa lebih ditekan lagi. Mobo kelas high end kebanyakan sudah mengadopsi FULL SOLID CAPS dimana semua kapasitornya SOLID, keuntunganya adalah kestabilan yang tinggi pada semua komponen motherboard mulai dari prosesor, memory, northbridge hingga southbridge sehingga tidak hanya prosesor yang dapat di OC tinggi tapi juga memory dapat lebih stabil ketika d OC.

SOLID CAPS pada dasarnya dapat menjaga kestabilan listrik sebab kapasitor jenis ini lebih tahan terhadap panas dan memberikan listrik yang lebih stabil di banding kapasitor biasa, penggunaan SOLID CAPS ini juga dapat memberikan efisien daya.

Digital PWM

Dalam perkembanganya muncul DIgital PWM, Penggunaan Digital PWM diklaim dapat meningkatkan efisiensi dan keakuratan kebutuhan daya 4x lebih tinggi dari pada PWM biasa. Contoh DIgital PWM adalah pada motherboard ABIT IX38 Quad GT

Namun banyak kalangan yang meragukan hal itu sebab banyak yang belum membuktikan kehebatan Digital PWM terbukti dengan masih sedikitnya produsen mobo menggunakan digital PWM ini. Secara layout memang membuat mobo menjadi lebih rapi tapi komponen ini jika rusak harus menganti semunya secara keseluruhan, berbeda dengan PWM analog yang klo rusak bisa diganti per part. Misalnya mosfet rusak ya tinggal di ganti mosfetnya klo digital PWM harus diganti semunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar